Seorang hacker atau bisa disebut sebagai peneliti kelemahan software, mampu mendapatkan US$225.000 dalam kurun dua menit. Mereka berlomba mencari kelemahan browser internet lewat ajang Pwn2Own yang berlangsung selama dua hari.
Kontes yang berlangsung di Vancouver ini disponsori oleh Google. Pwn2Own menawarkan hadiah ribuan dolar bagi siapa saja yang bisa menemukan bugs atau kelemahan pada semua browser populer yang umum digunakan di internet. Tidak hanya browser, mereka juga diperbolehkan menemukan bugs dari software populer lainnya, macam Adobe Flash.
Tahun ini, dilansir The Verge, Senin 23 Maret 2015, hadiah terbesar diraih dari salah satu hacker bernama JungHoon Lee. Pemuda yang memiliki nama siber Lokihardt ini mendapatkan total hampir Rp3 miliar karena menemukan bugs di tiga browser ternama, Internet Explorer, Chrome dan Safari.
Dari tiga browser itu, hadiah paling besar didapat dari bugs yang ditemukan di Chrome. Google memang menghadiahi penemu bugs di Chrome senilai US$110.000.
Lee dianggap berhak atas sejumlah uang tersebut karena mampu menemukan bugs yang ada di akses sistem Chrome. Lee memamerkan kelemahan itu dalam waktu dua menit saja. Ini artinya, Lee mampu menghasilkan pendapatan US$916 per detik.
Setelah kontes ini selesai, panitia tidak langsung mempublikasikan kelemahan yang ditemukan. Mereka memberitahukan kelemahan-kelemahan itu secara rahasia langsung ke vendor.
Program pemburu bugs ini memang telah marak di kalangan perusahaan teknologi ternama. Ini merupakan cara legal untuk mengetahui kelemahan sebuah sistem, sebelum hacker jahat menemukan dan mengeksploitasi kelemahan itu.
Tahun ini, Pwn2Own telah menemukan total 21 bugs. Lima bugs di antaranya berasal dari Windows, empat bugs dari Internet Explorer, tiga bugs dari Firefox, sisanya adalah bugs dari browser lain, termasuk Chrome. Ajang ini telah mengeluarkan total US$557.500 kepada para pemburu bugs yang ikut serta.
Kontes yang berlangsung di Vancouver ini disponsori oleh Google. Pwn2Own menawarkan hadiah ribuan dolar bagi siapa saja yang bisa menemukan bugs atau kelemahan pada semua browser populer yang umum digunakan di internet. Tidak hanya browser, mereka juga diperbolehkan menemukan bugs dari software populer lainnya, macam Adobe Flash.
Tahun ini, dilansir The Verge, Senin 23 Maret 2015, hadiah terbesar diraih dari salah satu hacker bernama JungHoon Lee. Pemuda yang memiliki nama siber Lokihardt ini mendapatkan total hampir Rp3 miliar karena menemukan bugs di tiga browser ternama, Internet Explorer, Chrome dan Safari.
Dari tiga browser itu, hadiah paling besar didapat dari bugs yang ditemukan di Chrome. Google memang menghadiahi penemu bugs di Chrome senilai US$110.000.
Lee dianggap berhak atas sejumlah uang tersebut karena mampu menemukan bugs yang ada di akses sistem Chrome. Lee memamerkan kelemahan itu dalam waktu dua menit saja. Ini artinya, Lee mampu menghasilkan pendapatan US$916 per detik.
Setelah kontes ini selesai, panitia tidak langsung mempublikasikan kelemahan yang ditemukan. Mereka memberitahukan kelemahan-kelemahan itu secara rahasia langsung ke vendor.
Program pemburu bugs ini memang telah marak di kalangan perusahaan teknologi ternama. Ini merupakan cara legal untuk mengetahui kelemahan sebuah sistem, sebelum hacker jahat menemukan dan mengeksploitasi kelemahan itu.
Tahun ini, Pwn2Own telah menemukan total 21 bugs. Lima bugs di antaranya berasal dari Windows, empat bugs dari Internet Explorer, tiga bugs dari Firefox, sisanya adalah bugs dari browser lain, termasuk Chrome. Ajang ini telah mengeluarkan total US$557.500 kepada para pemburu bugs yang ikut serta.
sumber : http://teknologi.news.viva.co.id
Title: Hacker Ini Raih Rp3 Miliar dalam 2 Menit
Posted by:
Published :2015-03-23T19:32:00+07:00
Hacker Ini Raih Rp3 Miliar dalam 2 Menit
Posted by:
Published :2015-03-23T19:32:00+07:00
Hacker Ini Raih Rp3 Miliar dalam 2 Menit
0 komentar:
Post a Comment