Para pedagang pulsa di Malang tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah pesan
singkat yang masuk ke dalam telepon genggam mereka dari Asosiasi
Pedagang Pulsa Malang Raya.
Pesan tersebut mengajak para pedagang pulsa untuk tidak berjualan pulsa
merek provider tertentu karena kenaikan harga yang cukup tinggi dinilai
tidak masuk akal.
"Info. MULAI JAM 00.00 WIB NANTI MALEM, XL MALANG SEPAKAT UNTUK TIDAK JUALAN BAIK ISI ULANG MAUPUN PERDANA, silakan dikondisikan masing2. Maaf ini demi kebaikan bersama ke depan," bunyi pesan singkat tersebut.
Buntut dari adanya pesan tersebut merupakan aksi susulan asosiasi
pedagang pulsa Malang Raya, di mana sebelumnya sejak Jumat 1 Mei 2015,
pedagang outlet pulsa sudah memboikot penjualan XL.
Mahalnya kenaikan harga pulsa tersebut berlaku bagi XL dan juga Axis, di
mana untuk pembelian pulsa Rp5 ribu harus membayar Rp9 ribu dan pulsa
sebesar Rp10 ribu wajib membayar Rp14 ribu. Para pedagang pun kecewa
terhadap kebijakan baru manajemen XL, sebab dianggap tak berpihak kepada
pedagang kecil.
Ketua Umum Asosiasi Penjual Pulsa Malang Raya David Rusdianto
menjelaskan, aksi menaikkan harga pulsa XL merupakan respons atas
kebijakan baru manajemen perseroan tentang distribusi.
Saat ini manajemen XL menetapkan kebijakan bahwa jatah voucher isi ulang
pulsa untuk pedagang (server) hanya 35 persen, sedangkan untuk
distributor adalah 65 persen. Padahal, sebelumnya jatah untuk voucher
pedagang sebanyak 70 persen dan distributor resmi XL hanya mendapatkan
kuota 30 persen.
"Dipangkasnya jatah untuk pedagang itulah yang membuat mereka kecewa,"
kata David, saat ditemui di Jalan Sulfat, Malang, Jawa Timur, Selasa 5
Mei, seperti diberitakan Rabu (6/5/2015).
David menjelaskan, untuk menjadi distributor retail, maka pedagang harus menggunakan satu chip khusus
untuk bertransaksi melakukan isi ulang pulsa XL. Sementara, yang selama
ini terjadi adalah para pedagang pulsa menggunakan multichip alias satu chip bisa digunakan untuk transaksi semua pulsa.
"Selain itu, juga harus ada outlet yang jelas keberadaannya. Selama ini
penjual pulsa kan banyak yang tidak memiliki unit usaha, mereka moving saja. Kalau transaksi harus menggunakan chip XL, jelas memberatkan bagi kami. Apalagi alokasi kami saat ini lebih sedikit," sambung David.
Melihat beberapa alasan itulah, para pedagang kemudian bersepakat untuk
sekalian menaikkan harga pembelian pulsa XL sebagai bentuk protes kepada
manajemen XL.
"Mengikuti hukum pasar saja, saat suplai sedikit, maka harga barang akan menjadi lebih mahal," pungkas David.
Sumber
Title: Naikkan Harga Pulsa, Pedagang di Malang Boikot XL
Posted by:
Published :2015-05-06T22:32:00+07:00
Naikkan Harga Pulsa, Pedagang di Malang Boikot XL
Posted by:
Published :2015-05-06T22:32:00+07:00
Naikkan Harga Pulsa, Pedagang di Malang Boikot XL
0 komentar:
Post a Comment