Pengamat politik dari IndoStrategi Andar Nubowo mengungkapkan perbedaan signifikan reaksi publik antara era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dan era kepemimpinan Joko Widodo ketika menaikan harga BBM. Menurut dia, reaksi publik sekarang tidak semasif reaksi ketika era SBY menaikkan harga BBM.
"Memang ada perbedaan signifikan reaksi publik antara era SBY dan era Jokowi. Perbedaannya terletak pada trust publik, yakni tingkat kepercayaan publik pada pemerintah," ujar Andar di Jakarta pada Selasa (18/11).
Dia mengungkapkan saat SBY menaikkan harga BBM, tingkat kepercayaan publik pada SBY cukup rendah. Apalagi, berbagai persoalan yang terkait penyaluran kompensasi BBM seperti Balsem yg konsumtif, tidak tepat sasaran dan politis (terkait pemilu dan pilpres)
"Diperparah dengan strategi komunikasi masa SBY yang tidak komunikatif dan tidak membangun kepercayaan publik. Inilah mengapa setiap kebijakan SBY itu mendapat reaksi negatif dari rakyat," katanya.
Terkait popularitas Jokowi, menurut Andar, hanya turun sedikit. Jokowi,
katanya masih akan dan bahkan akan menambah popularitas dan tingkat
kepercayaan publik.
"Sedangkan kedua adalah komunikasi massa Jokowi yang mampu meyakinkan
publik tentang pentingnya pencabutan subsisi BBM dan kompensasi BBM
untuk kesejahteraan rakyat seperti pendidikan, kesehatan dan pembangunan
infrastruktur. Rakyat memahami bahasa Jokowi yang lugas tentang beban
negara akibat subsidi BBM," jelasnya.
sumber : berita satu
Title: Perbedaan Reaksi Publik Saat Jokowi Naikkan BBM Dibanding SBY Naikkan BBM
Posted by:
Published :2014-11-19T09:06:00+07:00
Perbedaan Reaksi Publik Saat Jokowi Naikkan BBM Dibanding SBY Naikkan BBM
Posted by:
Published :2014-11-19T09:06:00+07:00
Perbedaan Reaksi Publik Saat Jokowi Naikkan BBM Dibanding SBY Naikkan BBM