Latest News
Thursday, November 6, 2014

Paket Kartu Sakti Jokowi Dorong Masyarakat Miskin Rajin Menabung

Kartu Sakti Jokowi
Konsep yang dipakai dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) oleh pemerintahan Presiden Jokowi berbeda dengan konsep penyaluran bansos era Presiden SBY. Paket kartu sakti yang dikeluarkan Presiden Jokowi berbasiskan layanan keuangan digital yang berfungsi sebagai simpanan, sehingga masyarakat miskin didorong untuk rajin menabung tanpa perlu ke bank.
Paket kartu versi Presiden Jokowi merupakan implementasi dari Program Keluarga Produktif. Ada empat kartu yang diberikan kepada 15,5 juta keluarga miskin dan rentan miskin, yaitu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai pengganti Kartu Perlindungan Sosial (KPS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan kartu HP atau sim card berisi uang elektronik (e-money).
Sim card berfungsi sebagai nomor rekening e-money. Utilitas dari sim card itu sudah ditingkatkan sehingga tidak bisa hangus dalam kurun lima tahun, meskipun tidak diisi ulang dengan pulsa.
Group Head E-Banking Bank Mandiri, Rahmat B Triaji, mengatakan pemerintah ingin menjadikan kartu-kartu tersebut sebagai sarana menabung. Pada program bantuan langsung sementera masyarakat (BLSM) yang digulirkan mantan Presiden SBY, masyarakat hanya diberikan uang tunai. Sedangkan dalam paket kartu versi Presiden Jokowi, masyarakat diberikan uang berbentuk simpanan yang memungkinkan diambil seluruhnya atau sebagian, serta bisa dicairkan kapan saja.
"Dalam BLSM, uang disalurkan semua dalam bentuk tunai, jadi ada yang langsung dibelikan rokok dan lain-lain. Tapi untuk kartu-kartu ini, kita ingin mengedukasi masyarakat untuk menabung," kata Rahmat saat konferensi pers Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Jakarta, Selasa (4/11).
Bank Mandiri menjadi rekanan bank pertama untuk penyaluran dana KKS, KIP, dan KIS.
Menurut Rahmat, akses masyarakat ekonomi bawah terhadap perbankan masih sangat minim. Kendalanya antara lain persoalan jarak dari rumah ke bank, belum "melek bank", atau malu datang ke bank. Oleh karena itu, layanan keuangan digital lewat paket kartu Jokowi bisa mendekatkan masyarakat bawah kepada bank.
Dia mengatakan keinginan masyarakat bawah untuk menabung sebenarnya besar. Dari total 600 KKS yang disalurkan saat peluncuran hari Senin (3/11), sudah tersalurkan sebanyak 542 KKS.
"Dari 542 orang, sebanyak 75 persen mengambil dana keseluruhan sebesar Rp 400.000, sisanya 25 persen menyisakan di rekening," kata Rahmat.
Rahmat mengatakan proses pencairan bantuan keluarga produktif sangat mudah, yaitu melalui agen-agen penyalur bantuan yang ditunjuk oleh bank. Pada fase pertama, penyaluran bantuan dilakukan kepada 1 juta keluarga.
"Untuk fase pertama, Bank Mandiri sudah menunjuk PT POS sebagai agen penyalur," katanya.
Dia mengatakan, ke depannya, Bank Mandiri akan memperluas cakupan penyaluran dengan menunjuk 9.000 agen yang bisa berupa badan hukum atau individual. Selain itu, pemerintah juga akan melibatkan bank-bank lainnya seperti BRI dan BNI sehingga jumlah agen penyalur akan semakin banyak.
"Kita (bank) bisa kerjasama dengan toko kelontong, tukang pulsa, atau toko-toko seperti Indomaret. Jadi masyarakat tidak perlu antri ke bank, tapi bisa mencairkan ke tempat terdekat," ujar Rahmat.
Rahmat menambahkan, meskipun memakai rekening berbentuk sim card, masyarakat pemegang kartu tidak perlu memiliki HP untuk mencairkan dana bansos. Mereka cukup datang kepada agen untuk meminjam HP sehingga bisa terlihat dana yang tersimpan di rekening mereka. Setelah itu dilakukan proses verifikasi dengan menunjukan KTP dan Kartu Keluarga. Jika proses verifikasi selesai, agen akan memberikan password untuk mencairkan dana bantuan.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi TNP2K, Ruddy Gobel, mengatakan pemerintah sedang membangun sebuah sistem baru penyaluran bansos yang lebih efisien dan efektif. Pada BLSM yang disalurkan tahun 2009-2013, banyak pihak menemukan dana dipakai untuk kepentingan konsumtif. Maka dengan perubahan pola penyaluran diharapkan terjadi juga perubahan perilaku masyarakat.
"Ini logika dari revolusi mental. Pemerintah memfasilitasi, di sisi lain, masyarakat harus bertanggung jawab terhadap program yang diberikan kepada mereka," kata Ruddy.
Ruddy mengatakan penerima bantuan keluarga produktif adalah penerima KPS yang berjumlah 15,5 juta keluarga. Mereka termasuk dalam 25 persen kelompok keluarga ekonomi terbawah. Ditargetkan, pemberian paket kartu itu bisa selesai sampai akhir tahun 2015.
Untuk tahap awal pada November dan Desember 2014, paket kartu akan diberikan kepada 1 juta keluarga. Sedangkan sisanya sebanyak 14,5 juta keluarga tetap memakai KPS namun dengan fungsi sebagai KKS.
"Meski pakai KPS, mereka tetap mendapatkan manfaat atau bantuan dari program Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat," kata Ruddy.

Sumber: Suara Pembaruan




thumbnail Title: Paket Kartu Sakti Jokowi Dorong Masyarakat Miskin Rajin Menabung
Posted by:Unknown
Published :2014-11-06T08:05:00+07:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
Paket Kartu Sakti Jokowi Dorong Masyarakat Miskin Rajin Menabung
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Item Reviewed: Paket Kartu Sakti Jokowi Dorong Masyarakat Miskin Rajin Menabung Rating: 5 Reviewed By: Unknown